Selasa, Agustus 31, 2010

"SUARA-SUARA YANG DIDENGAR SANG MAYAT"

Assallamuallaikum wr wb...

Kiranya perlu disimak, ketika jasad seseorang (kita) nanti telah terbujur kaku, ruh kita sudah diambil kembali oleh Allah Sang Pencipta, maka jasad tersebut akan dapat mendengarkan suara-suara dari langit.

Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1. Keluarga 2. Hartanya 3. Amalnya


Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali 2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..!!"

Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu? Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu? Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu? Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu?

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...!!"

Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Te rkulai Lemah? Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara? Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa? Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara?

Ketika Mayat Siap Dikafani...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...!!"

Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha. Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah. Wahai Fulan Anak Si Fulan... Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal. Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya. Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan.

Ketika Mayat Diusung. ... Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..!!

Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat.

Ketika Mayat Siap Dishalatkan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..!!

Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk.

Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...!!

Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan... Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa.

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian... Allah Berkata Kepadanya:

Wahai Hamba-Ku.... Kini Kau Tinggal Seorang Diri Tiada Teman Dan Tiada Kerabat Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap.. Mereka Pergi Meninggalkanmu. Seorang Diri Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku Hari Ini,.... Akan Kutunjukan Kepadamu Kasih Sayang-Ku Yang Akan Takjub Seisi Alam Aku Akan Menyayangimu Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya.

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman:

Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

"CATATAN AKHIR RAMADHAN"

Ya Allah, betapa kami tak bisa berbuat lebih banyak di ramadhan ini. Betapa kami hanya mampu untuk mereguk nikmat, mereguk senang, tanpa bisa sedikit pun berikan yang terbaik untukMu. Di bulan ini kami lebih banyak meminta ketimbang mengerjakan seruanMu. Ramadhan bagi sebagian dari kami, tak ubahnya sebuah pesta. Ramadhan bagi segolongan dari kami, sekadar ekstravaganza ibadah. Nyaris hanya secuil yang bisa kami maknai kemuliaannya.

Ya Allah, kami ingin mengadu kepadaMu. Meski kami malu karena selalu memalingkan wajah dari perintahMu. Kami mencoba meng-hempaskan beban yang kami derita. Kami berupaya untuk membuang semua penat di jiwa kami. Di akhir ramadhan ini kami cuma bisa mengeluh. Bahkan adakalanya keluhan itu bersumber dari kebodohan kami yang buta atas titahMu. Sepertinya kami tak pantas berbagi dengan-Mu. Terlalu banyak persoalan yang sebenarnya bersumber dari kesombongan kami, kejahilan kami, dan dari bebalnya kami.

Ya Allah, ijinkan kami untuk bersimpuh di hadapan-Mu. Melunturkan dosa dan memudarkan penyakit yang berkarat di hati. Meski kami malu membeberkan luka-luka ini. Karena luka yang kami miliki, juga akibat kami tak mampu memenuhi syariatMu. Kami merasa berada di dalam sebuah lorong yang gelap, dingin, sepi dan sunyi. Hati kami terasa kering, meski setiap hari dibasuh dengan kalimat-kalimatMu yang sejuk. Jiwa kami berdebu, meski setiap detik disapu firmanMu. Ramadhan bagi kami, ternyata hanya menyisakan luka, perih, dan sepi.

Sebagian dari kami tak bisa meman-faatkan kesempatan di bulan suci ini. Kami lebih suka menjadikannya sebagai sarana memupuk popularitas dan kekayaan. Kami pilu, ketika sebagian dari kami, umat Nabi Muhammad saw. ini, lebih menikmati ramadhan dengan gemerlap di layar kaca.

Mereka menutupi wajahnya dengan topeng. Bahkan berani menipu kami. Memenjarakan kami ke ruang gelap sebuah kenistaan. Itu sebabnya, hari-hari kami sepanjang ramadhan ini, lebih banyak dihabiskan untuk menemani mereka di layar kaca membawakan program-program spesial ramadhan yang dikemas amat menghibur.

Di akhir ramadhan ini, luluskanlah permintaan kami untuk menyampaikan sesuatu, meski apa yang akan kami sampaikan Engkau pasti sudah mengetahuinya. Kami mencoba meraih sisa-sisa kekuatan kami yang nyaris musnah ditelan kesombongan kami.

Akhir ramadhan yang membosankan kami. Mungkin sebagian dari kami merasa memiliki sesuatu yang berharga untuk menjadi bekal setelah ramadhan. Tapi sebagian lagi dari kami, hanya membawa beban di akhir ramadhan ini.

Engkau pasti tahu, bahwa sebagian besar dari kami selalu tidak ajeg untuk meniti hidup pasca ramadhan. Ramadhan ternyata tidak membuahkan takwa, ramadhan hanya berlalu dan diisi dengan kekosongan.

Ya Allah, pertengahan Ramadhan ini, beberapa selebritis di negeri ini protes kepada sebagian dari kami yang mencoba mengingatkan mereka. Mereka tak rela kehidupannya diusik. Mereka marah besar atas imbauan sebagian dari kami yang menyebutkan mereka cuma islam sesaat. Ya, di bulan raamdhan ini..

Mungkin mereka malu. Bahwa selama ini aktivitasnya memang membuat noda di ramadhan. Tapi kami yakin, sebagian besar dari kami kini sudah cukup merasa paham untuk bersikap. Namun, hal ini tetap menyisakan perih dan pilu di hati kami. Betapa, mereka sudah banyak yang tidak peduli dengan seruanMu. Kami juga mohon maaf, karana hanya bisa mengeluh di hadapan-Mu, tak bisa di depan mereka. Betapa kerdilnya jiwa kami.

Tapi kami masih bisa berharap, bahwa apa yang kami lakukan merupakan wujud peduli kami untuk berbuat yang terbaik. Meski kami yakin banyak sekali kekurangan. Ini juga menjadi catatan akhir ramadhan yang membuat kami harus bekerja lebih giat dan optimal dalam menyebarkan Islam.

Catatan akhir ramadhan yang kurang bagus ini, membuat kami tertantang untuk selalu mengalirkan darah segar untuk perjuangan yang suci ini. Kami mohon ampun kepadaMu, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk terus melaju melawan kedzaliman.

Kami masih terpuruk

Sejak awal ramadhan hingga menjelang akhir ramadhan ini, kami, kaum muslimin, masih terpuruk dan terperangkap dalam penderitaan. Saudara-saudara kami di Palestina mengawal ramadhan ini dengan tetap penuh ketakutan. Sahur dan buka mereka selalu diintai rasa cemas. Bahkan di dalam rumah miliknya pun rasa cemas dan takut itu terus menghantui.

Kami yang tinggal di negeri-negeri yang sedikit aman, mampu makan sahur dan berbuka dengan segala kenikmatan yang ada. Tapi, saudara-saudara kami di Palestina berbuka dengan puncratan darah setelah dipukuli begundal-begundal Yahudi di penjara-penjara yang pengap dan gelap.

Sebagian dari kami mungkin sudah kehilangan rasa solidaritas itu, habis dikikis gaya hidup hedonis yang mengakar kuat di negeri kami. Hingga kami tak mampu mendengar rintihan saudara kami di Palestina yang terluka. Bahkan luka itu terlalu dalam untuk mereka miliki.

Di akhir ramadhan ini, saudara kami di Uzbekistan, Kyrgistan, Chechnya, dan wilayah Asia Tengah lainnya merasakan hal yang sama. Jeritan mereka pun tak bisa kami dengar. Terhalangi batas wilayah nasionalisme yang dibuat untuk menelikung kami semua, kaum muslimin.

Sebagian dari kami sudah lupa dengan sabda NabiMu, bahwa kami bersaudara. Bahwa kami saling memiliki rasa dan harapan yang sama. Itu sebabnya, sebagian dari kami lebih memilih untuk tidak melibatkan diri dalam perjuangan, meski hanya menemaninya dengan doa. Betapa kami tak mampu berbuat banyak.

Di akhir ramadhan ini, isu terorisme tidak berhenti berhembus ditujukan kepada kami, kaum muslimin. Hinga membuat sebagian dari kami kewalahan dan akhirnya tidak tahan dengan predikat muslim yang selama ini disandangnya. Kesetiaan kepada Islam dari sebagian kami melepuh berganti alergi luar biasa. Islam ternyata membuat sebagian dari kami tidak merasa aman. Tapi sebaliknya membuat sebagian dari kami resah. Kami menyadari bahwa ini adalah bagian dari sebuah perang peradaban. Perang di mana kami harus lebih cantik lagi untuk melawan. Sekali lagi, barangkali karena kami kurang optimal melawan mereka. Akhirnya, kami tetep terpuruk.

Catatan akhir ramadhan di bidang sosial-ekonomi sangat memprihatinkan. Angka kriminalitas tak surut di bulan ramadhan ini. Setidaknya jika kami lihat di tayangan berita kriminal di hampir seluruh stasiun televisi. Tayangan berdarah-darah seolah sudah akrab di mata kami, hingga membuat tak risih lagi, bahkan menikmati kekerasan tersebut.

Hal yang umum menjelang akhir ramadhan adalah harga-harga sembako yang meroket tajam. Entah siapa yang menyulut, yang pasti ketika penjual melipatgandakan harga, pembeli tidak protes sedikit pun, bahkan dengan polos menyebut, “sudah biasa”.. Atau mungkin merasa tidak efektif untuk berteriak protes. Bisa jadi.

Sebagian dari kami menjelang akhir ramadhan ini lebih asyik di pusat-pusat perbelanjaan ketimbang i'tikaf di masjid-masjid. Sregep berburu untuk memilih baju lebaran dan beragam makanan, ketimbang menjaring lailatul qadar . Jalanan padat, masjid berubah jadi museum. Sepi. Ya, kami masih terpuruk di segala bidang.

Perjuangan kita belum selesai

Sobat muda muslim, selain kita mengukur apa yang telah kita lakukan di bulan pernah berkah, rahmat, dan ampunan ini, juga kita tumpahkan energi peduli kita untuk teman-teman yang masih tetap ‘istiqomah' dalam kemaksiatannya. Nggak jarang kita jumpai, saudara kita yang masih berprinsip “semau gue” dalam berbuat. Malah tetep maksiat meski di bulan suci dan mulia ini. Astaghfirullah.

Kepada mereka, sikap peduli layak kita berikan. Tentu ini sebagai tanda kasih kita kepada mereka. Sebagai tanda cinta kita kepada mereka. Sebab kita adalah saudara seakidah. Bedanya, kita sudah mulai ingin benar dalam hidup ini, teman-teman yang karena keterbatasan ilmunya—masih betah maksiat.

Kita pantas cemas menyaksikan polah teman-teman yang menjalani puasa hanya sebatas menahan diri dari makan dan minum doang. Sementara, mereka tetep keukeuh pacaran, tetep membuka auratnya, tetep tidak mengontrol mata, telinga, dan hatinya dari perbuatan kotor dan nista. Kita khawatir banget, jangan-jangan, cuma mendapatkan rasa lapar dan haus dari puasanya itu. Rugi deh. Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak menda­patkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)

Saat ini, masyarakat kita sepertinya sederhana saja memandang kehidupan ini. Ringan aja menghadapi dinamikanya. Kita sedikit meragukan jika masyarakat ini masih menyimpan rasa peduli akan kebenaran. Sebab, buktinya banyak yang menyepelekan kebenaran. Individu memang banyak yang berbuat salah. Tapi yakinlah, ini akibat dari lingkungan tempat hidupnya. Sudahlah takwa individu carut marut, dan ini jumlahnya banyak, eh, masyarakat secara umum juga udah terbiasa dengan kemaksiatan yang berlangsung dalam kehidupannya. Bahkan celakanya ada yang sampe menganggap bahwa itu emang bagian dari kehidupan sekarang. Individu dan masyarakat yang udah jebol ini makin diperparah dengan kedodorannya negara dalam mengatur rakyat. Karuan aja, makin surem deh kehidupan ini.

Itu sebabnya, mes-kipun kita gembar-gembor mengkampanyekan untuk melakukan perbaikan indi-vidu. Tapi dalam waktu yang bersamaan nggak dibarengi dengan mengubah masyarakat, maka kemungkinan besar akan mengalami kegagalan. Sebab, masalah akan terus berputar di situ. Jadi, mari ubah individu, dengan melakukan perubahan terhadap masyarakat. Jadikan masyarakat ini sebagai masyarakat Islam. Masyarakat yang diatur dalam negara yang menerapkan syariat Islam.

Dengan begitu, kita tak perlu cemas, sedih, dan prihatin lagi menyaksikan kondisi kaum muslimin saat ini. Bukan hanya setiap habis Ramadhan, tetapi sepanjang waktu. Sebab, semuanya udah benar. Tinggal diarahkan aja. Sekarang? Kita harus membenarkan sekaligus mengarahkan. Relatif berat bukan?

Oke deh, moga-moga kita nggak cemas dan prihatin lagi setiap habis Ramadhan gara-gara mikirin kondisi umat ini. Tapi ya, selama kita hidup di bawah sistem kapitalisme seperti sekarang ini, kehidupan senantiasa diliputi rasa cemas, dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk saat seperti ini, setiap habis Ramadhan. Cemas, kalo umat ini akan balik bejat lagi setelah Ramadhan berlalu. Ya, jangankan nanti, saat Ramadhan aja masih banyak yang memamerkan kesombongannya dengan nggak mau taat kepada aturan Allah dan RasulNya.

Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang mendapat berkah, rahmat, dan ampunan. Dan senantiasa memohon kepada Allah agar kita digolongkan kepada orang-orang yang berjuang demi tegaknya syariat Islam di muka bumi ini. Sekali lagi kita ngingetin, mari ubah individu dengan melakukan perubahan terhadap masyarakat. Setuju kan? Harus Setuju! Keep ukhuwah en tetep semangat!

"MENGOPTIMALKAN 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN"

Tak terasa kita berada di penghujung Ramadhan. Rasulullah saw. sangat mengagungkan 10 hari akhir Ramadhan ini, beliau bersungguh-sungguh luar biasa, tidak seperti biasanya. Beliau melakukan hal demikian, padahal beliau sudah mendapat jaminan pengampunan dari Allah swt., semua kesalahan yang terdahulu maupun yang akan datang.

Bagaimana dengan kita?? Kita yang penuh dengan dosa dan kealpaan. Tentu, kita lebih membutuhkan pengampunan Allah swt., oleh karena itu, kita lebih butuh untuk mencontoh Rasulullah saw, dalam mengagungkan 10 hari akhir Ramadhan ini, kita bersungguh-sungguh mengisinya, semoga Allah swt. memberikan rahmat-Nya kepada kita, mengampuni dosa kita dan menjauhkan kita dari api neraka. Amin

20 hari pertama Ramadhan adalah kesempatan menghimpun keta’atan dan pensucian jiwa dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan fadhoilul a’mal. 10 hari akhir Ramadhan adalah kesempatan berlipat bagi yang merasa kehilangan keutamaan 20 hari pertama Ramadhan sebelumnya. Allah menjadikan 10 hari akhir Ramadhan ini bak minyak kesturi perpisahan, lebih khusus lagi dengan hadiah lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari 83 tahun beberapa bulan dalam sejarah manusia.

Kita sekarang telah menapaki 10 hari akhir Ramadhan! Kita berjumpa dengannya, mengingatkan kita saat berbahagia menyambut kedatangan Ramadhan, bahagia! Pertanyaannya adalah: Gerangan apa yang perlu kita persiapkan, yang mesti kita lakukan di hari-hari perpisahan ini?

Pembaca sekalian, mari sama-sama menuangkan ide atau pengalaman masing-masing: Bagaimana mengoptimalkan dan mengisi 10 hari akhir Ramadhan ini? Dengan ide dan pengalaman Anda, insya Allah sangat bermanfa’at bagi pembaca yang lain, karena “Barangsiapa menunjukkan kebaikan, baginya pahala seperti pelaku kebaikan itu sampai hari kiamat, tanpa dikurangi sedikitpun pahala pelaku kebaikan itu”.

Insya Allah ...

Senin, Agustus 30, 2010

"DZIKIR ..... AGAR KITA SENANTIASA TERJAGA"


Hendaknya setiap muslim selalu merutinkan dzikir ini setiap kali dia keluar rumah untuk menunaikan hajat baik yang berkaitan dengan maslahat agama maupun dunianya. Dengan membaca dzikir ini, seseorang akan terjaga dalam perjalanannya, juga akan ditolong ketika menunaikan hajat dunia maupun agamanya.

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa ajma’in.
Mungkin banyak di antara kita yang melupakan dzikir yang satu ini ketika hendak keluar rumah, padahal do’a ini memiliki faedah yang luar biasa. Apa dzikir tersebut?

Ketika keluar rumah, hendaklah setiap muslim merutinkan dzikir: Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ ».
“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dzikir ini adalah dzikir yang penuh keberkahan dan penuh kemanfaatan bagi seorang muslim. Hendaknya setiap muslim selalu merutinkan dzikir ini setiap kali dia keluar rumah untuk menunaikan hajat baik yang berkaitan dengan maslahat agama maupun dunianya. Dengan membaca dzikir ini, seseorang akan terjaga dalam perjalanannya, juga akan ditolong ketika menunaikan hajat dunia maupun agamanya. Seorang hamba hendaklah selalu merasa butuh dengan Rabbnya dan janganlah dia lepas dari-Nya walaupun hanya sekejap mata. Allah-lah sebaik-baik penjaga, penolong dan pemberi petunjuk. Seorang hamba tidaklah mungkin dapat menyelesaikan hajatnya hingga usai selain dengan meyerahkan segalanya pada Allah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita dzikir ini ketika kita keluar rumah agar kita senantiasa mendapat petunjuk di perjalanan, diberi kecukupan dalam menunaikan hajat dan terlindung dari gangguan setan.

Keutamaan Dzikir Ini

Akan senantiasa mendapat petunjuk ke jalan yang benar. Allah akan senantiasa memberi petunjuk disebabkan seseorang meminta pertolongan pada Allah melalui dzikir ini. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak mungkin ada yang dapat menyesatkannya.
Akan diberi kecukupan dalam setiap hajat yang ingin dilakukan baik dalam perkara duniawi maupun ukhrowi.
Akan terlindungi dari gangguan musuh yaitu setan dan lainnya.
Setan akan menyingkir (menjauh) dari orang yang membaca dan meyakini dzikir ini karena dia telah memiliki benteng atau pelindung dari gangguan setan yang terkutuk.
Jika ada setan lain yang akan mengganggunya atau menyakitinya, setan yang lain akan mengatakan pada setan tersebut: Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu orang yang telah mendapat petunjuk, kifayah (kecukupan) dan wiqoyah (perlindungan).
Keutamaan ini semua menunjukkan pada kita mengenai pentingnya membaca dzikir ini ketika setiap kali keluar rumah.


Dzikir Lain yang Jangan Dilupakan
Ada juga dzikir lain yang bisa dirutinkan setiap kali keluar rumah yaitu:

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عليَّ
Allahumma inni a’udzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya [Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan orang lain, dari ketergelinciran diriku atau digelincirkan orang lain, dari menzholimi diriku atau dizholimi orang lain, dari kebodohan diriku atau dijahilin orang lain]
Dari Ummu Salamah, beliau berkata,

مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلاَّ رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ: "اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عليَّ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar dari rumahku kecuali beliau menghadapkan pandangannya ke langit, lalu beliau membaca dzikir: Allahumma inni a’udzu bika an adhilla aw udhilla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya [Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan orang lain, dari ketergelinciran diriku atau digelincirkan orang lain, dari menzholimi diriku atau dizholimi orang lain, dari kebodohan diriku atau dijahilin orang lain]” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Misykatul Mashobih)

Dzikir ini berisi meminta perlindungan dari beberapa hal:

Meminta perlindungan dari perkara yang berkaitan dengan agama yaitu meminta perlindungan dari kesesatan atau disesatkan oleh setan jin dan manusia yang ingin menjauhkan dari jalan yang lurus.
Meminta perlindungan dari perkara yang berkaitan dengan masalah dunia yaitu menzholimi diri sendiri dengan dosa atau dizholimi orang lain dalam jiwa, harta dan kehormatan.
Meminta perlindungan dari perkara yang berkaitan dengan interaksi sesama yaitu tergelincir dalam dosa atau digelincirkan orang lain dengan kejahatan mereka, juga dari kejahilan (kebodohan) diri sendiri atau dijahilin orang lain.
Jika seseorang membaca dzikir ini, itu berarti dia telah meminta perlindungan dari segala macam tindak kejelekan. Barangsiapa yang terselematkan dari berbagai hal tadi dari kejelekan dirinya atau kejelekan orang lain padanya, sungguh dia telah mendapat kebaikan yang besar.

Itulah dzikir yang semestinya dirutinkan oleh setiap muslim setiap kali keluar rumah. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkan dan merutinkannya. Semoga Allah memberi kita petunjuk, kecukupan, penjagaan dan terhindar dari gangguan setan yang selalu ingin menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmus sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

"SETIAP WANITA ITU .... CANTIK"


Seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya: "Mengapa Ibu menangis?"
"Karena aku seorang wanita," jawab sang Ibu.
"Aku tidak mengerti?" jawab anak laki-laki tersebut.
Sang ibu memeluk anaknya dan berkata "Dan kau tidak akan pernah mengerti".
Kemudian anak laki-laki tersebut bertanya kepada ayahnya "Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?"."Semua wanita menangis tanpa ada alasan," hanya itu yang bisa dikatakan ayahnya.

Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis. Akhirnya dia menelepon Tuhan, dan ketika sudah terhubung, dia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:

"Aku menciptakan wanita istimewa. Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan".

"Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya".

"Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit".


"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya".

"Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya".

"Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya".

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan".

"Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam".

"Setiap Wanita itu, Cantik".

"5 KEBIASAAN YANG DAPAT MEMBUAT ANDA BAHAGIA"


Apa yang benar-benar bisa membuat Anda tersenyum saat ini? Memenangkan sebuah undian atau mendapatkan pekerjaan impian? Sebenarnya tidak hanya hal-hal besar saja yang bisa meningkatkan mood dan membuat Anda tersenyum bahagia. Studi menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana seperti mematikan TV atau saling berbagi dengan orang lain juga dapat meningkatkan kebahagiaan Anda. Lima cara sederhana berikut bisa Anda praktekkan untuk membuat perasaan Anda menjadi lebih bahagia.

1. Hangout dengan Orang-orang Bahagia
Percayakah Anda, hanya dengan berada di dekat orang-orang yang positif sudah cukup untuk membuat Anda tersenyum? Menurut penelitian di Universitas California, San Diego, memiliki teman dengan suasana hati yang selalu ceria dapat meningkatkan peluang Anda merasa bahagia hingga sebesar 25 persen. Para peneliti menduga bahwa kebahagiaan itu bersifat menular. Orang-orang yang berpandangan positif cenderung menyenangkan bagi semua orang di sekitarnya, dimana mereka dapat membuat orang lain merasa bahagia. Dapatkan senyum kebahagiaan dengan sering-sering berkumpul bersama teman-teman Anda yang paling ceria.

2. Abadikan Setiap Momen Kemenangan
Dan simpan moment ini di tempat yang mudah Anda lihat, seperti di kulkas atau meja kantor. Penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menyebutkan, snapshot yang menampilkan Anda dengan senyum lebar ketika mencapai garis finish dalam perlombaan atau berhasil mendaki gunung dapat meningkatkan mood Anda dan memicu Anda untuk berpikir yang berorientasi pada suatu tujuan.

3. Kurangi Menonton TV
Setelah menganalisis data selama 34 tahun, peneliti dari University of Maryland menemukan bahwa orang-orang yang menilai diri mereka “agak bahagia”, cenderung menonton televisi 10 persen lebih sering ketimbang mereka yang menganggap dirinya “sangat bahagia.” Duduk terpaku pada layar TV mungkin dapat menghibur Anda sementara waktu, namun ini tidak memberikan kepuasan pada Anda dalam jangka panjang. Parahnya lagi, sajian TV juga dapat membatasi kegiatan Anda yang lebih berkualitas, seperti mengikuti kelas yoga.

4. Banyak tertawa
Siapa yang mengira jika lelucon jayus ayah Anda ternyata bisa menyehatkan? Studi menunjukkan bahwa tertawa dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan hormon stres dan meningkatkan endorphin. Entah itu tertawa yang dipaksakan ataupun tawa asli, ternyata tidak menunjukan adanya perbedaan. Keduanya sama-sama bisa membuat Anda merasa lebih baik. Ini dibuktikan oleh Ronel Corbin dari ESPA Internasional, yang menjalankan program terapi tawa di resort One & Only Palmilla di Meksiko. Ia meminta kliennya untuk tertawa ketika mereka sedang duduk dalam kemacetan lalu lintas.

5. Memberi, Meski Hanya Sedikit
Sekecil apapun pemberian Anda ternyata bisa sangat berarti dan memberi kebahagiaan, tidak hanya bagi orang yang Anda beri tetapi juga bagi diri Anda sendiri. Lewat sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Science, diketahui orang-orang yang diperintahkan untuk menghabiskan uang sebesar 5 dollar dengan teman mereka atau memberikannya sebagai sumbangan merasa jauh lebih baik di akhir hari mereka, ketimbang mereka yang diminta menggunakan uang tersebut untuk keperluan diri mereka sendiri.

Nah, bertepatan dengan bulan ramadhan, mari lengkapi kebahagiaan Anda dengan saling berbagi. Buatlah orang lain dan diri Anda sendiri tersenyum bahagia.

Jumat, Agustus 27, 2010

"KODE BABI PADA MAKANAN KEMASAN"

Informasi bagus untuk kaum muslim. Sangat dihargai untuk menyebarluaskan ke teman-teman yang lain.

Oleh Dr.M. Anjad Khan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya, mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatan produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141. Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya ...! Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara-negara tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit. Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini merekapun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil.Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan. Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar. Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E ? CODES,E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional, antara lain : pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng, buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya.Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode-kodedi bawah ini, positif mengandung lemak babi :

E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234,E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga manfaat, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

M. Anjad Khan - Medical Research Institute United States.

Kawan ...... kalo mo hang out di Starbucks or Coffebean, pikir2 ulang deh... karena, ternyata semua minuman mengandung elmusifier yang berasal dari babi. Kalo membeli makanan kita juga gampang mengetahui halal or haram, caranya dg melihat ada tidaknya kode E ? trus tiga digit angka dibelakangnya, dan itu artinya bahan2 berasal dari lemak babi...

Dear all ... Jika memang emulsifier yang dipake starbuck adalah kode E471 (tidak ada embel2 lain, misal : lecithin de sojaatau soy lecithin), maka saya yakin bahwa 'origin'nya adalah pork or varken (babi) Sebenarnya tak hanya E471 tapi juga E472, para keluarga muslim Groningen the Netherlands & ikatan kel muslim Eropa memperingatkan kami utk mengecek content / ingredient emulsifier ini pd setiap produk makanan yg akan dibeli. Kami pun sempat kaget, karena emulsifier juga digunakan pada rotitawar. Karena itu, kami sarankan kpd kel muslim utk pilih roti tawar dgi stilah biological bread (non-chemical additive), tentu saja resikonya harga lebih mahal (1/2 blok roti tawar jenis ini hampir 3 X harga roti tawar dg emulsifier), yang pentingkan halal.

FYI ....E471 biasa dikenal dg sebutan lecithin è originnya merupakan ekstrak dari tulang babi. E472 (saya tak ingat nama dagangnya) è originnya adalah ekstrak tulang babi. Kedua additive ini merupakan senyawa turunan dr asam lemak (fattyacid). Biasanya kedua additive ini sangat sering ditemukan pada produk2 berikut :

Produk makanan mengandung cokelat è roti, ice cream, biskuit, dll. Produk makanan yg perlu elmusifier è coklat bar, ice cream, or bulk,c offee cream, marshmallo, jelly, dsb.

Demikian sekilas info, semoga manfaat. Wallahu'alam bish shawab.

Rabu, Agustus 25, 2010

"PENYEJUK HATI"


"Dunia ini Fana (rusak) anehnya orang orang memperebutkan yang fana. Allah itu Kekal (Baqa) dan Maha Suci, anehnya orang-orang pada lari dari yang Maha Suci".

"Wahai kekasih Allah jadikanlah lisanmu dan hatimu tuk berdzikir, keluar dan masuk nafas akan dipertanggungjawabkan, mau kemana, untuk apa, kembali kemana, apa yang dibawa. Gemuruh ombak, burung berkicau , semua makhluk memuji Allah, yang berakal kadang kalah oleh makhluk lainnya sunggu disayangkan…!? Wahai hamba Allah jadikanlah tujuanmu untuk Allah. Jangan jadikan Allah di telapak tanganmu, jadikan Allah di isi hatimu. Jadilah engkau kekasih Allah".

"Wahai kekasih Allah, dunia itu bagaikan sampah yang berserakan. Bila kau pegang dengan tanganmu akan menjadi kotor. Banyak orang risau dan bingung dengan urusan dunia, karena ia simpan di hati. Dan sedikit orang bingung bagaimana agar supaya dekat dengan Allah".. sehingga ia terus mencari…

"Wahai hamba yang teraniyaya bangunlah! Jadikanlah tempat dudukmu sajadah, senjatamu tasbih, buku mu Al-Qur’an, lisanmu untuk memuji, akalmu untuk ber tafakur, mata untuk menangis dan hatimu Allah.. tujuanmu Allah , harapanmu Allah. Jadilah kekasih Allah, Allah akan mengabulkanmu sayang..".

"Wahai kekasih.. tidurmu, hembusan napasmu, detakan jantung mu, urat nadimu, aliran darahmu… jadi barokah dan rahmat dalam tidurmu..".

"wahai sahabatku..

Sejauh jauhnya burung terbang mengelilingi dunia, pasti akan kembali ke titikakhir. Dan yang hanya didapat hanyalah pengalaman dan makanan. Sejauh-jauhnya manusia merantau pasti akan kembali keasal muasal (titik penghabisan). Dan yang ia dapat pengalaman dan amal. Dunia adalah tempat menanam benih dan akhirat tempat memetik hasilnya sahabatku… pahitkah! Maniskah! Dihadapan Allah. Maha Suci Allah…

Sekuat-kuatnya pohon diterjang badai akan roboh. Sekuat-kuatnya manusia takan kuat menahan pedihnya mati. Nabi Musa a.s. pun merasa pedih ketika dicabut ruhnya apalagi kita.. sahabatku…

Wahai kekasih Allah… 3 macam yang asing di dunia : 1. Qur’an di dalam dada seorang yang dholim. 2. Orang sholeh di tengah kaum yang jahat. 3. Qur’an di dalam rumah yang tidak dibaca. Sungguh asing saudaraku…

Wahai hamba Allah… semua orang pada tahu bahwa siksa itu ada tapi kenapa orang banyak tertawa. Maut itu pasti datang kenapa orang banyak berhura-hura. Hisab itu pasti kenapa orang banyak beramal buruk. Qodha dan Qadar udah tentu kenapa orang banyak bersedih. Surga itu pasti kenapa orang tidak banyak beramal… kenapa mereka berbuat begitu sungguh sayang sahabatku.

"5 LANGKAH MENUJU HIDUP LEBIH BAHAGIA"

Apapun status anda, apapun jabatan anda, apakah anda miskin, ataukah anda kaya raya, anda dapat dengan mudah untuk mencapai kebahagiaan dengan menerapkan 5 langkah berikut.

Apa saja langkah itu?

Pertama

Untuk hari ini jangan cemas.

Jika setiap pagi anda percaya bahwa apapun yang datang kepada anda akan menjadi pengalaman yang berharga dan sesuatu yang luar biasa, berarti anda telah hidup dengan prinsip ini. Kecemasan dapat menyita waktu kita, jika kita tidak merasa cemas mengenai kesalahan-kessalahan masa lalu, kita sering mencemaskan masa depan kita. Masa lalu telah lewat dan tidak mungkin anda ulang sedangkan masa depan belum tentu sesuram yang anda bayangkan. Percayalah bahwa masa depan anda akan jauh lebih baik dari yang anda pikirkan dan melangkahlah dengan ringan untuk menggapai masa depan yang lebih cerah dan lebih membahagiakan. Hiduplah pada saat sekarang, pada masa ini dan berbuatlah yang terbaik.

Kita dibesarkan untuk saling mengalahkan satu sama lain, saling bersaing untuk menang apapun caranya, atau untuk saling mendendam satu sama lain. Tapi apakah dengan bersikap seperti itu kita bahagia?.....Sikap yang demikian itu menumbuhkan di dalam diri kita rasa tidak percaya kepada dunia disekitar kita. Jika kita mampu melihat “gambar Besar” nya secara jelas, pasti kita akan lebih percaya kepada rencana Sang Pencipta.

Cobalah anda praktekan: “untuk hari ini saya tidak akan cemas” setiap anda bangun pagi. Saya yakin kebahagiaan anda akan lebih besar.

Kedua

Untuk hari ini jangan marah

Kemarahan dapat merubah segala sesuatu menjadi lebih buruk, dan kita tidak perlu bergantung kepadanya.Apa yang kita marahkan? Mungkin kita marah terhadap seseorang. Atau kita marah terhadap karyawan kita atau anak buah kita. Atau bahkan kita marah terhadap diri sendiri yang belum sesuai keinginan kita. Apakah kemarahan itu dapat membawa manfaat bagi kita?.....Kalau ya, cobalah anda renungkan kembali.Adakah ekspresi lain yang bisa diungkapkan selain mengumbar amarah yang mungkin saja akan menyakiti lebih banyak orang dan membuat dendam yang berkepanjangan.

Kenalilah perasaan anda, ketahuilah bahwa kita semua belajar bersama-sama disebuah universitas yang demikian luasnya yaitu universitas kehidupan. Kemarahan dapat dapt menjadi kekuatan yang merusak keseimbangan jiwa.

Cobalah anda praktekan: “ untuk hari ini saya tidak akan marah”.

Ketiga

Hormati orang tua, guru, dan orang-orang yang lebih tua dari kita

Setiap orang dapat mengajarkan sesuatu kepada kita. Setiap hari sebenarnya kita bisa belajar dari pengalaman orang lain kalau kita mau membuka diri. Kita belajar dari pengalaman orang-orang yang lebih tua, kita belajar kebijaksanaan dari mereka kaum yang yang bijak, kita belajar ketangguhan mental dari anak-anak kita. Lihatlah betapa tangguhnya mental seorang anak yang sedang belajar berjalan. Berapa ratus kali ia gagal dan jatuh lagi, namun ia terus bangkit dan bangkit lagi?.....Coba lihat diri kita sendiri. Mungkin kita pernah beberapa kali gagal tapi kemudian kita merasa frustasi dan tidak mau belajar dari kegagalan kita untuk lebih berhasil dan mencapai kesuksesan. Belajar lah dari anak kecil.

Keempat

Carilah nafkah dengan jujur

Begitu banyak pertanyaan mengenai etika dunia kerja sehingga hidup dengan integritas adalah penting jika kita ingin berdamai dengan diri kita sendiri dan kebenaran yang kita pegang. Betapapun kecilnya pekerjaan kita, itu adalah keadaan kita sekarang, dan jika kita melakukannya dengan sepenuh hati (totalitas) dan cita (spirit), tentu kita akan memberikan dan mendapatkan yang terbaik dari keadaan itu. Prinsip ini juga dapat mengilhami kita agar mempunyai keberanian untuk mencari pekerjaan di bidang yang kita cintai, yang memnuhi tujuan hidup kita.

Kelima

Perlihatkan terima kasih kepada apapun

Adalah sesuatu yang menyenangkan bila kita mengetahui betapa sikap yang selalu berterima kasih dapat memperkaya hidup kita dengan begitu cepatnya. Pada detik pertama kita bangun pagi usahakan anda terbangun dengan perasaan terima kasih dan bukan perasaan “tolonglah” kepd semesta. Maka detik itu juga semesta akan menggemakan perasaan positif kepada kita dan akan mengirimkannya lebih banyak lagi.

Syukurlah maka hidup anda akan lebih menyenangkan.

"JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERBUAT BAIK"

Kadang kita merasa perlu untuk melatih diri sendiri agar konsisten dalam berbuat baik kepada sesama. Kenapa...? Yang jelas banyak hambatannya. Jangankan berbuat baik...berbuat jahat aja banyak hambatan lho. Nah karena sama-sama ada hambatan ...ya mending pilih berbuat baik aja kan....?

Berbuat baik tidak harus ditunjukkan kepada orang lain atau khalayak ramai. Oe...aku sudah berbuat baik lho....begini....dst. Kalau itu yang terjadi, maka kita akan kehilangan pahala dari kebaikan kita. Karena perbuatan baik itu hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain. PAdahal tanpa pujian orang lain pun perbuatan baik kita akan dicatat sebagai pahala dan menjadi bekal kehidupan di akhirat kelak.

Bagaimana kalau ada yang mencibir kita ....dengan perbuatan baik kita...?

Nggak usah dipikirin....biar aja orang berpikir negatif tentang kita. Toh yang penting kita bisa membantu orang lain dengan kebaikan. Entah dalam bentuk sedekah, bantuan tenaga, pikiran, atau bantuan yang lainnya. KArena orang yang berpikiran negatif itu selalu ada. Kalau boleh dibikin perbandingan..mungkin orang yang berpikir negatif itu jauh lebih banyak dibanding yang berpikir positif. Ya itulah tantangannya dalam berbuat kebaikan.

Bukan kah Tuhan telah memberikan jaminan bahwa seberapa kecil pun amal perbuatan kita akan mendapatkan balasan yang setimpal....? Sebagaimana tersebut dalam surat al zilzalah:

Fa may ya'mal mits qola dzarrotin khoiroiy yaroh
wa may ya'mal mits qola dzarrotin syarroiy yaroh

Yang artinya:

Barang siapa berbuat kebaikan walaupun hanya sebesar biji zarah (atom), niscaya dia akan melihat balasannya,
Dan barang siapa yang berbuat kejahatan walaupun hanya seberat biji zarah(atom), niscaya dia akan melihat balasannya pula.

Nah dari ayat diatas jelas terlihat bahwa setiap kebaikan atau keburukan sekecil apapun...akan mendapat balasan yang setimpal.

So...tetap lah semangat untuk berbuat kebaikan disekitar anda dan kepada siapapun yang membutuhkan bantuan anda......semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung di kehidupan mendatang.

Amiien

Selasa, Agustus 24, 2010

"TETAP SEHAT SAAT PUASA"

Menjalankan ibadah puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim, namun jika ditilik dari sisi kesehatan dibalik nilai ibadah dari ritus yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun ini, juga tersimpan banyak manfaat. Tapi tentu saja jika itu dijalankan dengan aturan yang benar dan tidak asal-asalan. Bagaimana memadukan antara ibadah dan mendapatkan manfaat bagi kesehatan kita, berikut kami suguhkan 6 tips menjalankan puasa sehat:

1. Jangan Tinggalkan Sahur

Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Ramadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa "Bersabda Rasulullah SAW: "Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar". Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa?, Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, tapi hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.

Banyak makan makanan manis disaat sahur akan membuat Anda cepat lapar di siang hari. Makanan manis membuat tubuh bereaksi melepaskan insulin secara cepat, insulin berfungsi memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. Sedangkan makan makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat dan membantu insulin dikeluarkan secara bertahap. Untuk membuat energi dari sahur tahan lama, bersahurlah lebih akhir saat mendekati imsak.

2. Jangan Tunda Berbuka

Setelah seharian menahan lapar dan dahaga tentunya energi kita terkuras, untuk memulihkan energi kembali, saat berbuka makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis. Makanan yang mengandung gula mengembalikan secara instant energi kita yang terkuras seharian. Tetapi usahakan menghindari minum es atau yang bersoda, karena jenis minuman ini dapat membuat pencernaan tak berfungsi secara normal.

3. Makanlah Secara Bertahap

Biasanya begitu mendengar bedug magrib, tanpa tunggu lagi kita langsung menyantap habis hidangan yang disediakan diatas meja. Ini bukanlah pola yang bagus untuk kesehatan, setelah seharian perut kita tak terisi dan organ cerna beristirahat, sebaiknya jangan langsung menyantap hidangan dalam jumlah besar. Saat tiba waktu berbuka makan makanan manis, seperti kolak, atau minum teh hangat, istirahatkan sesaat, bisa Anda gunakan jeda itu untuk menjalankan sholat magrib sambil memberi waktu organ cerna kita menyesuaikan. Baru setelah sholat Anda dapat lanjutkan kembali makan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Dan setelah Tarawih dilanjutkan lagi dengan sesi makan kecil atau camilan.

4. Jangan Tinggalkan Olahraga

Menjalankan puasa bukan berarti berhenti total berolahraga. Justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih selain ibadah juga sebagai sarana menjaga kebugaran
jasmani karena saat melakukan sholat tarawih sama dengan membakar kalori.

5. Konsumsi Cukup Air

Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Lebih dari 60 % tubuh kita terdiri dari air. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik setiap organ tubuh kita membutuhkan air. Tanpa air yang cukup tubuh akan mengalami gangguan. Untuk itu perbanyak minum air untuk simpanan dalam tubuh supaya semua organ berfungsi dengan baik. Yang disebut air disini bukan hanya berupa air putih, tapi susu dan teh pun juga termasuk di dalamnya. Supaya kebutuhan tubuh tercukupi, aturlah agar Anda minum delapan gelas air sebelum menjalani puasa esok hari.

6. Kendalikan Emosi

Rasulallah bersabda bahwa puasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan nafsu. Dengan kata lain tujuan puasa adalah me-manage emosi, belajar bersabar dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara psikologis ini mempengaruhi mental-spiritual kita, dengan mengendalian emosi membuat jiwa kita
tumbuh lebih sehat, dan merasakan kedekatan dengan Allah membuat hati kita damai.

"10 HARI KEDUA RAMADHAN"

Jakarta, 24 Agustus 2010

Seperti kita tahu bulan Ramadhan dibagi menjadi 3 tahap spesial. Sepuluh hari pertama, tahap pelimpahan rahmat, 10 hari kedua tahap pengampunan, dan 10 hari ketiga tahap dimana setiap umat Islam dijanjikan akan terbebas dari api neraka.

Tidak terasa, kita sudah masuk tahap kedua. Ini adalah hari ke-14. Sedih juga rasanya 13 hari sudah berlalu. Sudah optimalkah kita di tigabelas hari kemarin? Apakah kita sudah melebur dan menikmati bulan yang indah ini? Bagaimana kualitas iman dan ibadah kita, apakah sudah dan makin meningkat? Semoga Allah memberkahi apa-apa yang telah kita usahakan di 13 hari yang telah berlalu, amien ...

Memandang ke depan, sudah siapkah kita menyambut 16 hari yang tersisa? Jangan sampai ada detik yang terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sudah cukup disiplin kah kita? Sudah makin fokuskah kita?

Apakah kita sudah menyelesaikan masalah-masalah dunia yang justru biasanya makin banyak? Beli baju lebaran, kue lebaran, acara buka puasa, persiapan mudik, dll, dll yang bisa membuat kita lupa pada hikmah sebenarnya dari bulan ini.

Mari, sama-sama kita tingkatkan disiplin diri, meluruskan niat, dan berkonsetrasi penuh pada 16 hari yang akan kita lalui.

Semoga berkah .... Amien.

"MERAIH AMPUNAN ALLAH DI BULAN RAMADHAN"

Di antara nama Allâh Ta'ala adalah al-Ghafûr (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan). Sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allâh Ta'ala dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allâh akan melenyapkan kalian,
dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa,
lalu mereka akan memohon ampun kepada Allâh,
lalu Dia akan mengampuni mereka.
(HR. Muslim, no. 2749)

Dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi. Allâh Ta'ala telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurûr (terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan.

Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga.

Allâh Ta'ala berfirman:

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala tanpa batas.
(Qs az-Zumar/39:10)

Puasa adalah perisai dan penghalang dari dosa dan kemaksiatan serta pelindung dari neraka. Dalam hadits shahîh dijelaskan:

Sesungguhnya Nabi mengucapkan amîn sebanyak tiga kali tatkala Jibril berdoa.
Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! Engkau telah mengucapkan amîn”.
Beliau menjawab: “Jibril telah mendatangiku, kemudian ia berkata:
“Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan lalu tidak diampuni”.
Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki tangga mimbar kedua maka ia berkata:
“Celakalah orang yang disebutkan namamu di hadapannya
lalu tidak mengucapkan salawat kepadamu”.
Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata:
“Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua berada di sisinya,
lalu mereka tidak memasukkannya ke dalam surga”.
Maka aku jawab: “Amîn”.[1]

Seorang Muslim yang berusaha mendapatkan ampunan dosa, akan berbahagia dengan adanya amalan-amalan shalih agar Allâh Ta'ala menghapuskan dosa dan perbuatan jeleknya, karena kebaikan bisa menghapus kejelekan. Sebab-sebab ampunan yang disyariatkan itu di antaranya:



1. TAUHID

Inilah sebab teragung. Siapa yang tidak bertauhid, maka kehilangan ampunan dan siapa yang memilikinya maka telah memiliki sebab ampunan yang paling agung.

Allâh Ta'ala berfirman:

Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu,
bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
(Qs an-Nisâ‘/4:48)

Siapa saja yang membawa dosa sepenuh bumi bersama tauhid, maka Allâh Ta'ala akan memberikan ampunan sepenuh bumi kepadanya. Namun, hal ini berhubungan erat dengan kehendak Allâh Ta'ala. Apabila Dia Ta'ala berkehendak, akan mengampuni. Dan bisa saja, Dia Ta'ala berkehendak untuk menyiksanya. Siapa yang merealisasikan kalimatut tauhîd di hatinya, maka kalimatut tauhîd tersebut akan mengusir kecintaan dan pengagungan kepada selain Allâh Ta'ala dari hatinya. Ketika itulah dosa dan kesalahan dihapus secara keseluruhan, walaupun sebanyak buih di lautan.

‘Abdullâh bin ‘Amr radhiyallâhu'anhu meriwayatkan bahwa Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allâh akan menyendirikan seorang dari umatku
(untuk dihadapkan) di depan semua makhluk pada hari Kiamat.
Lalu Allâh menghamparkan sembilan puluh sembilan lembaran (catatan amal) miliknya.
Setiap lembaran seperti sejauh mata memandang.
Kemudian Allâh berfirman:
“Apakah kamu mengingkarinya? Apakah malaikat pencatat amalan menzhalimimu”.
Maka ia pun menjawab: “Tidak wahai Rabbku”.
Lalu Allâh berfirman lagi: “Apakah kamu memiliki udzur?”
Ia menjawab: “Tidak ada wahai Rabb”.
Lalu Allâh berfirman: “(Yang benar) ada, sesungguhnya kamu memiliki kebaikan di sisi Kami,
tidak ada kezhaliman atasmu pada hari ini”.
Lalu dikeluarkan satu kartu berisi syahadatain.
Kemudian Allâh berfirman: “Masukanlah dalam timbangan!”
Ia pun berkata: “Wahai Rabbku apa gunanya kartu ini dibandingkan lembaran-lembaran itu?”
Maka Allâh berfirman: “Sungguh kamu tidak akan dizhalimi”.
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Selanjutnya lembaran-lembaran tersebut diletakkan dalam satu anak timbangan
dan kartu tersebut di anak timbangan yang lain.
Ternyata lembaran-lembaran terangkat tinggi dan kartu tersebut lebih berat.
Maka tidak ada satu pun yang lebih berat dari nama Allâh”.[2]

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam dalam hadits Qudsi menyatakan:

Allâh berfirman:
"Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa dosa sepenuh bumi
kemudian kamu menjumpai-Ku
dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik)
tentu saja Aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan.
(HR Muslim)

Ini adalah keutamaan dan kemurahan dari Allâh Ta'ala dengan pengampunan seluruh dosa yang ada pada lembaran-lembaran tersebut dengan kalimat tauhid. Karena kalimat tauhid adalah kalimat ikhlas yang menyelamatkan pemiliknya dari adzab. Allâh Ta'ala menganugerahinya surga dan menghapus dosa-dosa yang seandainya memenuhi bumi; namun hamba tersebut telah mewujudkan tauhid, maka Allâh Ta'ala menggantikannya dengan ampunan.


2. DOA DENGAN PENGHARAPAN

Allâh Ta'ala memerintahkan berdoa dan berjanji akan mengabulkannya.

Allâh Ta'ala berfirman:

Dan Rabbmu berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
(Qs Ghâfir/ 40:60)

Doa adalah ibadah. Doa akan dikabulkan apabila memenuhi kesempurnaan syarat dan bersih dari penghalang-penghalang. Kadangkala, pengabulan itu tertunda, karena sebagian syarat tidak terpenuhi atau adanya sebagian penghalangnya.

Di antara syarat dan adab terkabulnya doa adalah kekhusyukan hati, mengharapkan ijâbah dari Allâh Ta'ala , sungguh-sungguh dalam meminta, tidak menyatakan insya Allâh (Ya Allâh Ta'ala, kabulkanlah permintaanku bila Engkau menghendakinya-red), tidak tergesa-gesa mengharap pengabulan, memilih waktu-waktu dan keadaan yang mulia, mengulang-ulang doa tiga kali dan memulainya dengan pujian kepada Allâh Ta'ala dan shalawat, berusaha memilih makanan dan minuman yang halal dan lain-lain. Di antara permohonan terpenting yang dipanjatkan seorang hamba kepada Rabb-nya yaitu permohonan agar dosa-dosanya diampuni atau pengaruh dari pengampunan dosa seperti diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada seseorang yang berujar: “Saya tidak mengetahui do'amu dengan perlahan yang juga dilakukan Mu’âdz.”

Permohonan kami di seputar itu. [3]

Maksudnya doa kami itu berkisar pada permohonan agar dimasukkan surga dan diselamatkan dari neraka.

Abu Muslim al-Khaulâni rahimahullâh mengatakan:

“Tidaklah datang kesempatan berdoa kepadaku,
kecuali saya jadikan doa itu permohonan agar dilindungi dari api neraka.”


3. ISTIGHFÂR (MEMOHON AMPUNAN)

Permohonan ampun ini merupakan pelindung dari adzab, penjaga dari setan, penghalang dari dari kegelisahan, kefakiran dan penderitaan, pengaman dari masa paceklik dan dosa; meskipun dosa-dosa seseorang telah menggunung sampai menyentuh langit.

Dalam hadits Anas bin Malik radhiyallâhu'anhu, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda bahwa Allâh Ta'ala berfirman :

“Wahai bani Adam,
sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku,
maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu
dan Aku tidak akan peduli;
Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit,
kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku,
Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli;
Wahai bani Adam,
seandainya engkau datang kepada-Ku
dengan membawa kesalahan seukuran bumi
kemudian engkau datang menjumpai-Ku
dalam keadaan tidak berbuat syirik
atau menyekutukanKu dengan apapun juga,
maka sungguh Aku akan datang kepadamu
dengan membawa ampunan seukuran bumi juga.
(HR. at-Tirmidzi)

Membaca istighfâr adalah penutup terbaik bagi berbagai amalan, umur, serta penutup majelis.


4. BERPUASA DI SIANG HARI DAN SHALAT MALAM KARENA IMAN, MENGHARAPKAN BALASAN PAHALA DARI ALLAH TA'ALA, IKHLAS SERTA DALAM RANGKA TAAT KEPADA ALLAH TA'ALA

Dia berpuasa bukan dengan niat mengikuti orang banyak, juga tidak untuk mendapatkan sanjungan orang, tidak untuk melestarikan adat atau supaya sehat; juga tidak berniat pamer serta tidak untuk mensukseskan urusan duaniawi. Dia juga tidak berniat untuk mendoakan keburukan yang tidak pantas buat seorang Muslim. Dia melaksanakan ibadah puasa terdorong oleh niat beriman kepada Allâh Ta'ala, merealisasikan ketaatan kepada-Nya dan mengharapkan pahala dari Allâh Ta'ala.

Dalam sebuah hadits dinyatakan :

Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala,
maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.
(al-Bukhâri dan Muslim)

Alangkah luar biasanya seorang yang melaksanakan ibadah puasa lalu keluar dari ibadahnya dalam keadaan sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibundanya, yaitu tidak menanggung dosa dan berhati suci.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda :

“Sesungguhnya Allâh mewajibkan puasa Ramadhan
dan saya menyunnahkan bagi kalian shalat malamnya.
Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa
dan shalat malamnya karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala,
niscaya dia keluar dari dosa-dosanya
sebagaimana saat dia dilahirkan oleh ibundanya."[4]

Dengan melaksanakan semua ini berarti seorang Muslim telah menjaga waktu siangnya dengan puasa, memelihara waktu malamnya dengan shalat tarawih serta berusaha mendapatkan ridha Allâh Ta'ala.


5. MELAKSANAKAN SHALAT MALAM PADA LAILATUL QADAR KARENA IMAN DAN INGIN MENDAPATKAN PAHALA

Lailatul Qadar adalah suatu malam yang Allâh Ta'ala muliakan, melebihi semua malam lainnya, suatu malam saat Allâh Ta'ala menurunkan kitab-Nya. Allâh Ta'ala berfirman :

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur‘ân) pada malam kemuliaan.
(Qs al-Qadr/97:1)

Allâh Ta'ala menjadikan Lailatul Qadar ini lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam ini para malaikat turun dan menjadikannya malam keselamatan dari segala keburukan dan dosa. Allâh Ta'ala mengkhususkan satu surat dalam al-Qur’ân yang membicarakan tentang malam ini. Orang yang terhalang dari berbagai kebaikan pada malam ini berarti dia terhalang dari semua kebaikan.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pernah mencari Lailatul Qadar ini pada seluruh hari pada bulan Ramadhan, karena Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pernah beri’tikaf pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, kemudian sepuluh hari kedua dan sepuluh hari terakhir. Orang yang ingin mendapatkan keberuntungan, maka dia akan antusias untuk melaksanakan shalat malam pada malam yang lebih baik dari delapan puluh tiga tahun dan empat bulan tersebut.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan
karena iman dan ingin mendapatkan pahala,
maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat.
(al-Bukhâri dan Muslim)

Untuk mendapatkan ampunan di malam itu, tidak disyaratkan untuk menyaksikannya secara langsung. Namun syaratnya adalah orang melakukan qiyamul lail sebagaimana tertuang dalam hadits tersebut.


6. BERSEDEKAH

Bersedekah termasuk salah satu qurbah (ibadah yang mendekatkan diri) yang agung di hadapan Allâh Ta'ala. Dengannya, seorang hamba memperoleh kebaikan, sesuai dengan firman Allâh Ta'ala:

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan. sesungguhnya Allâh mengetahuinya.
(Qs Ali Imrân/3:92)

Dalam hadits Mu’âdz radhiyallâhu'anhu, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?
Puasa adalah perisai.
Bersedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.
Dan shalat seseorang di kegelapan malam …”
(at-Tirmidzi no: 2541)

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam orang yang sangat dermawan. Dan Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau berjumpa dengan malaikat Jibril. Saat itu beliau lebih berbaik hati daripada angin yang bertiup sepoi-sepoi. Di antara bentuk sedekah terbaik adalah memberi makan orang yang puasa (ifthârus shâim). Disebutkan dalam hadits:

“Barang siapa memberi buka puasa bagi orang yang puasa
maka ia memperoleh pahala sepertinya, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”
(HR. at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni)

Pahala orang yang bersedekah dilipat-gandakan sampai tujuh ratus lipat dan kelipatan yang lebih banyak lagi. Di bulan Ramadhan, penggandaan pahala itu semakin besar. Di antara pemandangan yang sangat menarik, antusiasme orang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan masjid-masjid lainnya untuk memberi buka puasa bagi kaum Muslimin di bulan Ramadhan.


7. MELAKUKAN UMRAH

Ibadah umrah termasuk faktor yang menggugurkan dosa-dosa.

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Ibadah umrah ke ibadah umrah (berikutnya) adalah penggugur dosa antara keduanya.
Dan pahala haji mabrur tiada lain adalah surga”
(al-Bukhâri no: 1650)

Umrah di bulan Ramadhan pahalanya lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya. Dari Ibnu Abbâs radhiyallâhu'anhu, Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam sehabis pulang dari haji Wada’ berkata kepada seorang wanita dari Anshar bernama Ummu Sinân :

“Apa yang menghalangimu untuk berhaji (denganku).”
Ia menjawab: “Abu Fulan (suaminya) memiliki dua onta.
Salah satu dipakainya untuk berhaji dan yang lain untuk mengairi persawahan.”
Maka Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya:

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan dapat mengganti haji bersamaku.”
(HR Bukhâri no 1863; Muslim no 3028)

Betapa besar keberuntungan orang yang umrah di bulan Ramadhan. Ia bagaikan berhaji bersama Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, seperti orang yang menyertai Beliau dalam ihram, sa'i dan thawaf dan seluruh manasik haji Beliau.


8. MENYEMPURNAKAN PUASA SEBULAN PENUH

Ada sekian banyak orang yang akan bebas dari api neraka di bulan Ramadhan, dan itu terjadi di setiap malam. Allâh Ta'ala menyempurnakan pahala orang-orang yang sabar tanpa perhitungan khusus.

Ada Ulama yang mengatakan:

Barang siapa berpuasa sebulan penuh dan meraih pahala sempurna,
dan berjumpa dengan malam lailatul qadar,
sungguh ia telah menggapai hadiah dari Allâh.

Semoga Allâh Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita sekalian dan menutupi kekurangan-kekurangan kita dan memudahkan segala urusan kita.

(Diambil dari kitab Tadzkîrul Anâm Bidurûs ash-Shiyâm,
karya Syaikh Sa‘d bin Sa‘îd al-Hajri, Dâr Ibnul Jauzi hlm 265-272.)

Jumat, Agustus 20, 2010

"PACARAN SEHAT DI BULAN RAMADHAN"


Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Di bulan ini, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan semua syetan dibelenggu. Inilah saat terbaik untuk pacaran secara islami.

Berikut beberapa panduan buat kamu-kamu yang mau pacaran secara islami:

  • Mengisi waktu luang menunggu saat berbuka dengan jalan-jalan ke pusat-pusat perbelanjaan cenderung merangsang selera konsumtif. Lebih baik meninjau pusat-pusat produksi (umpamanya di tempat usaha konveksi) bersama pacar dan beberapa rekan lain. Seraplah semangat kerja para buruh yang tetap bekerja keras walau berpuasa dan digaji rendah.
  • Saat lapar, orang-orang biasanya akan mudah terbakar emosi. Lebih berhati-hatilah dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku terhadap pacarmu. Sebaliknya, ketika kau merasa tersakiti oleh bicara, sikap, atau pun perilakunya, redamlah emosimu. Ingatlah bahwa kau sedang berpuasa.
  • Panduan pacaran islami yang berlaku di bulan-bulan lain, berlaku pula di saat puasa. Di antaranya, gaya pacaran yang paling efektif: menyimak.
  • Tidak ada jaminan bahwa kalian akan bebas dari zina walau sedang berpuasa. Kendati syetan dibelenggu, nafsu syahwat kita masih ada. Jadi, di saat puasa pun jangan coba-coba mendekati zina (seperti raba-meraba, cium-mencium, dsb).
  • Supaya jauh dari zina, pastikanlah bahwa kebersamaan kalian selalu terawasi oleh orang lain. Umpamanya, hindari jangan sampai selepas berjamaah di masjid ternyata tinggal kalian berdua. Jangan malah berpikiran, “Mumpung nggak ada orang, kesempatan nih.” Ingat, meskipun tidak ada orang yang melihat perbuatan kalian, malaikat pencatat amal melihat dan mencatat perbuatan kalian.
  • Menjalani pacaran di bulan Ramadhan mungkin tidak ringan. Barangkali akan ada orang-orang yang mengolok-olok kalian, “Ramadhan kok malah pacaran.” Karena itu, kalian perlu saling membesarkan hati. Bagaimanapun, bila kalian lolos dari masa-masa yang tidak ringan ini, maka masa depan hubungan kalian akan lebih cerah.

Itulah beberapa panduan atau kiat yang bisa aku sarankan. Tentu kalian bisa menambahkan kiat-kiat lainnya demi kesempurnaan. Silakan.

"MENJADI ORANG TERLALU BAIK, BISA MERUGIKAN?"


Semua hal positif yang 'terlalu' memang bisa menjadi bumerang. Salah satunya adalah sikap yang terlalu baik. Menurut penelitian, menjadi seseorang yang terlalu baik dapat merusak kehidupan pribadi dan profesional Anda.

Hasil studi menyatakan, sikap terlalu baik bisa menghambat seseorang untuk maju, dan mudah dipermainkan orang lain. Masalahnya, dibandingkan pria, lebih banyak wanita yang memiliki kepribadian terlalu baik ini. Mengapa?

"Wanita dibesarkan dan dilatih untuk menjadi pribadi yang selalu baik dan melakukan hal-hal yang seharusnya dijalani. Mereka kurang dilatih untuk bersikap tegas," kata Kiki Weingarten, dari perusahaan konsultan karir, DLC Executive Coaching and Consulting, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Shine.

Weingarten menambahkan, ketegasan bukan berarti menjadi jahat, kasar atau konotasi negatif lainnya. "Ketegasan berarti mampu berdiri sendiri dengan kemampuan yang dimiliki tanpa menyakiti orang lain atau menjadi jahat."

Menurut Craig English, salah satu penulis "Anxious To Please: 7 Revolutionary Practices For The Chronically Nice", Anda termasuk orang yang terlalu baik apabila :

1. Anda sering merasa khawatir terhadap suatu hal, dan itu tampak normal

2. Anda sering tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan

3. Anda sering minta maaf padahal tidak melakukan kesalahan

4. Keadaan emosi Anda mengikuti pasangan (jika pasangan Anda tidak bahagia, Anda juga tidak bahagia).

5. Anda tidak dapat mempertahankan perasaan romantis, dan bahkan tidak bisa memulainya

6. Anda selalu merasa merindukan sesuatu/seseorang.

Weingarten mengatakan sebanyak 99,9 persen dari klien wanitanya mengalami masalah sama, yaitu memiliki pribadi yang terlalu baik. Ia menyarankan untuk belajar mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan, bukan langsung berpikir: "Tetapi dia ingin aku melakukan.... " atau "Mereka tidak akan menyukaiku jika...".

Sebenarnya bukan masalah besar jika mengecewakan seseorang. Tetapi, hal yang harus dipelajari adalah menerima atau bertoleransi dengan reaksi orang lain yang tidak puas atau tidak menyukai Anda.

Kamis, Agustus 19, 2010

"UNTUK DIRENUNGKAN .....!!!"


Kita memiliki gedung-gedung yang lebih tinggi tetapi kesabaran yang pendek,
jalan bebas hambatan yang lebih lebar tetapi sudut pandang yang lebih sempit.

Kita mengeluarkan uang lebih banyak, tetapi memiliki lebih sedikit;
kita membeli lebih banyak, tetapi menikmati lebih sedikit.

Kita memiliki rumah yang lebih besar dan keluarga yang lebih kecil, lebih nyaman,
tetapi waktu yang lebih sedikit.

Kita memiliki lebih banyak gelar, tetapi logika yang lebih sedikit;
lebih banyak pengetahuan, tetapi penilaian yang lebih sedikit;
lebih banyak ahli, tetapi lebih banyak masalah;
lebih banyak obat-obatan, tetapi kesehatan yang lebih sedikit.

Kita minum dan merokok terlalu banyak,
meluangkan waktu dengan terlalu ceroboh,
tertawa terlalu sedikit, menyetir terlalu cepat,
marah terlalu besar, tidur terlalu larut,
bangun terlalu lelah, membaca terlalu sedikit,
menonton TV terlalu banyak, dan berdoa terlalu jarang.

Kita telah melipatgandakan barang milik kita, tetapi mengurangi nilai kita.

Kita terlalu banyak berbicara, terlalu jarang mencintai, dan terlalu sering membenci.
Kita telah belajar bagaimana mencari uang, tetapi bukan kehidupan.

Kita telah menambah tahun-tahun dalam hidup kita,
tetapi bukan kehidupan dalam tahun tahun tersebut.

Kita telah mencapai bulan, tetapi memiliki masalah dalam
menyeberang jalan dan menemui tetangga baru.

Kita telah mengalahkan luar angkasa, tetapi bukan dalam diri kita.

Kita telah melakukan hal-hal besar, tetapi bukan hal-hal yang lebih baik.

Kita telah membersihkan udara, tetapi mengotori sang jiwa.

Kita telah mengalahkan atom, tetapi bukan rasa diskriminasi.

Kita menulis lebih banyak, tetapi mempelajari lebih sedikit.
Kita berencana lebih banyak, tetapi mencapai lebih sedikit.

Kita telah belajar untuk terburu-buru, tetapi bukan menunggu.
Kita membuat lebih banyak komputer untuk menampung lebih banyak informasi,
menghasilkan fotocopy yang lebih banyak, tetapi kita berkomunikasi semakin lebih sedikit.

Ini adalah zaman dimana makanan siap saji dan pencernaan yang lambat,
orang besar dengan karakter yang kecil,
keuntungan yang tinggi dan hubungan yang renggang.

Ini adalah zaman dimana ada dua penghasilan tetapi lebih banyak perceraian,
rumah yang lebih mewah tetapi keluarga yang berantakan.

Ini adalah zaman dimana perjalanan dibuat singkat,
popok sekali pakai buang, moralitas yang mudah dibuang,
hubungan satu malam, berat badan berlebihan,
dan pil-pil yang melakukan segalanya dari menceriakan,
menenangkan, sampai membunuh.

Ini adalah zaman dimana banyak barang di etalase showroom
dan tak ada stok dalam ruang persediaan.
Zaman dimana teknologi dapat menyampaikan surat ini kepada Anda,
dan zaman dimana Anda dapat memilih apakah Anda akan berbagi renungan ini,
atau hanya tekan “hapus”.

Ingatlah,
luangkan lebih banyak waktu dengan orang yang Anda kasihi,
karena mereka tidak akan ada selamanya.

Ingatlah,
ucapkan kata yang baik kepada orang yang memandang Anda dengan ketakutan,
karena si kecil tersebut akan segera tumbuh besar dan meninggalkan Anda.

Ingatlah,
beri pelukan hangat kepada orang di sisi Anda,
karena itulah satu-satunya harta yang dapat Anda berikan dengan hati
dan tidak membutuhkan biaya.

Ingatlah,
katakan “saya menyayangimu”
kepada pasangan Anda dan orang yang Anda kasihi, tetapi dengan penuh makna.
Ciuman dan pelukan akan memperbaiki luka ketika
dilakukan dari lubuk hati yang paling dalam.

Ingatlah,
bergandeng tangan dan nikmati saat itu
karena suatu hari orang tersebut tidak akan ada lagi.

Berikan waktu untuk mencintai,
berikan waktu untuk berbicara!
Dan berikan waktu
untuk berbagi pikiran-pikiran yang berharga di benak Anda.

"7 SENI ME'MAKSIMAL'KAN DAYA TARIK ANDA"


Berikut adalah 7 Seni Memaksimalkan Daya Tarik:

1. Terus berbuat baik tanpa pernah menghitungnya

Lakukan kebaikan layaknya menulis di atas pasir dan pahatlah di batu untuk setiap kesalahan yang Anda lakukan.

Artinya, lupakan setiap kebaikan Anda kepada orang lain, tak perlu menghitung. Sikap seperti ini akan melatih keikhlasan, dan pada saat terbiasa, Anda akan merasakan arti puas yang sejati.

2. Merendahlah Agar Anda Menjadi Tinggi

Orang yang merendah justru banyak disenangi orang lain. Lain halnya dengan orang yang sombong, kerendahan hati merupakan perwujudan dari toleransi dan memiliki nilai yang tinggi.

Kerendahan hati dan kedamaian saling bertautan. Percayalah pada diri sendiri, dan singkirkan keinginan untuk selalu ingin membuktikan pada orang lain.

3. Jagalah Kemurnian

Tampilah 'apa adanya'. Jadilah diri sendiri. Untuk memiliki daya tarik kita tidak perlu menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri jauh lebih bernilai ketimbang kita selalu ingin tampil 'seperti orang lain'.

4. Jadilah Orang Yang Penuh Minat

Apa yang Anda katakan pada diri sendiri tentang kehidupan dan diri Anda sendiri, dari hari ke hari, adalah efek yang luar biasa.

Sepanjang waktu, lihatlah diri Anda sendiri sebagai pribadi yang menarik. Pertahankan perasaaan itu sejelas mungkin dalam pikiran.

Dengan sendirinya, 'alam' akan menarik segala hal yang penting untuk menyempurnakan perasaan dan pandangan Anda itu.

Jadilah orang yang selalu ceria, penuh harapan, dan buat dunia ini terpikat pada Anda!

5. Wajah Ceria

Tertawa itu sehat. Buat wajah Anda selalu ceria.

Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi dan memproduksi endorphin (zat alami yang memindahkan rasa sakit). Selain itu, senyuman akan membuat Anda bisa rileks. Senyuman juga akan menebarkan kegembiraan pada orang lain.

Tekankan dalam pikiran, saat Anda bersama orang lain, bahwa senyuman dapat memperpendek
'jarak' antar orang lain.

6. Antusias dan Hasrat

Dua hal ini merupakan ibu yang melahirkan sukses. Antusias dan hasrat dapat mendatangkan uang, kekuatan dan pengaruh. Hal besar tak akan dapat dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang Anda kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan Anda dengan penuh cinta. Masukan antusias dalam pribadi Anda, maka ia akan menciptakan hal yang luar biasa buat Anda.

7. Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan bisa membuat orang lain percaya pada kita. Tata krama yang baik akan membuat orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata krama merupakan sumber kesenangan, memberikan rasa aman, dan ini dilakukan dengan menunjukan penghormatan pada oran lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang yang Anda kenal, tidak peduli status dan kedudukan mereka. Perlakukanlah setiap orang dengan tata krama.

Nah, bagaimana??? tidak sulit bukan? gampang kan? mudah kan? kan? kan? kan?

Jangan pernah bilang sulit... sebelum Anda mencobanya.

"HIKMAH PUASA RAMADHAN"

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis bahwa dengan puasa kita belajar mengendalikan hawa nafsu serta mengendalikan setan yang menipu dan menjebak kita. Pada waktu kita puasa, kita membelenggu setan, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.

Kita belajar menahan setan supaya tak masuk ke dalam tubuh kita. Salah satu pintu masuk setan ke dalam tubuh kita adalah melalui makan dan minum. Kita tutup pintu-pintu itu pada waktu siang hari. Kita melemahkan setan; membuatnya tak berdaya. Puasa adalah latihan mengendalikan hawa nafsu.

Di dalam tarekat, puasa adalah upaya mengendalikan diri kita secara lahiriah dan secara batiniah. Secara lahiriah, kita mengendalikan diri dengan mempuasakan seluruh panca indera kita. Dalam ilmu kebatinan, ketika kita melakukan semedi, kita harus menutup tujuh pintu masuk setan. Tujuh pintu itu adalah tujuh lubang dalam tubuh kita. Di antaranya mata, telinga, mulut, dan hidung. Dengan cara itu, kita dapat masuk ke dalam alam kesucian.

Secara lahiriah, puasa yang pertama di dalam tarekat adalah puasa menutup mulut kita atau puasa bicara. Puasa bicara bukan berarti meninggalkan pembicaraan yang kotor atau menggunjing orang lain. Dalam hadis Shahih Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihitung mukmin, orang yang suka melaknat orang lain, suka menyakiti hati orang lain, atau berkata kotor.” Ketika kita tak berpuasa pun, hal itu tidak boleh dilakukan, apalagi ketika kita sedang berpuasa. Yang dimaksud dengan puasa bicara adalah setelah meninggalkan pembicaraan tersebut di atas, kita menambah atau memperlebar puasa bicara kita dengan tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Kita tidak berbicara yang tidak berguna. Ciri mukmin yang sejati adalah menghindarkan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya.

Yang dimaksud dengan manfaat di dalam hal ini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Perkataan yang tidak membawa kita dekat kepada Allah swt adalah perkataan yang tidak bermanfaat. Hentikanlah perkataan seperti itu di dalam bulan puasa. Sebaiknya kita gantikan obrolan kita dengan memperbanyak dzikrullah, zikir kepada Allah swt.

Mengobrol tanpa menggunjingkan atau menyakiti orang lain memang diperbolehkan dalam agama. Tidak ada salahnya dalam hal itu. Tapi alangkah lebih baiknya bila waktu mengobrol itu kita ganti dengan berzikir kepada Allah.

Kita mengurangi suara mulut kita. Jika mulut kita terlalu banyak bicara, kita takkan sanggup lagi mendengarkan suara hati nurani kita. Siti Maryam as dalam Al-Quran dikisahkan pernah berpuasa tidak bicara. Ketika Maryam hilang dari kampung halamannya dan kembali setelah sekian lama dengan seorang bayi, orang-orang bertanya, “Hai saudara perempuan Harun, kau pulang dengan sesuatu yang aneh. Padahal kami mengenal engkau bukan sebagai perempuan nakal, melainkan perempuan saleh. Mengapa tiba-tiba kau pulang membawa anak?”(QS. Maryam: 28) Siti Maryam as diperintahkan Allah untuk puasa bicara. Ia disuruh untuk tidak menanggapi tuduhan yang macam-macam itu. Maryam hanya menjawab, “Aku sudah bernadzar kepada Allah yang Mahakasih bahwa hari ini aku tidak akan berbicara kepada seorang manusia pun.” Maryam berjanji kepada Allah untuk berpuasa bicara. Karena Maryam puasa bicara, maka ia mampu mendengar suara bayi dalam kandungannya. Waktu itu juga, ketika Maryam membawa anak kecil, bayi itulah yang menjawab hujatan orang-orang. Bayi itu menjawab, “Salam bagiku ketika aku dilahirkan ketika aku mati dan pada waktu aku dibangkitkan nanti.”(QS. Maryam: 33)

Menurut Sayyid Haidar Amuli, bila kita terlalu banyak bicara, kita takkan mampu untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib yang datang kepada kita. Kita juga menjadi tak sanggup mendengar kata-kata hati nurani kita. Suara mulut kita terlalu riuh sehingga isyarat-isyarat dari alam malakut (alam ruh) tak terdengar oleh batin kita. Kita terlalu banyak mendengarkan suara kita sendiri.

Puasa bicara diajarkan di dalam Al-Quran khusus kepada orang-orang saleh yang tidak hanya menjalankan syariat saja tetapi juga ingin memperindah syariatnya dengan usaha lebih lanjut. Puasa tarekat tidak berarti meninggalkan puasa syariat. Puasa tarekat adalah memperindah puasa syariat; menghiasnya agar lebih bagus.

Ketika kita berpuasa, setelah kita meninggalkan kata-kata kotor dan menyinggung perasaan orang, kita juga meninggalkan kata-kata yang biasa-biasa. Hanya supaya pembicaraan kita tidak mengambil alih zikir yang seharusnya kita lakukan di bulan Puasa. Nabi Zakaria as, ketika diberitahu bahwa ia akan mempunyai anak yang bernama Yahya, merasa amat bahagia karena dalam usianya yang amat tua, ia belum juga dikaruniai seorang putra. Zakaria as sering berdoa, “Tuhanku, sudah rapuh tulang-tulangku, sudah penuh kepalaku dengan uban, tapi aku tak putus asa berdoa kepada-Mu.” (QS. Maryam: 4) Satu saat, Tuhan menjawab, “Aku akan memberi kepadamu seorang anak.” (QS. Maryam: 7) Zakaria as hampir tidak percaya, “Bagaimana mungkin aku punya anak, ya Allah. Padahal istriku mandul dan aku pun sudah tua renta.” (QS. Maryam: 8) Lalu Tuhan menjawab, “Hal itu mudah bagi Allah. Bukankah kamu pun asalnya tiada lalu Aku ciptakan kamu.” (QS. Maryam: 9) Zakaria masih penasaran dan ia minta kepada Allah, “Apa tandanya, ya Allah?” Tuhan menjawab, “Tandanya ialah kau harus puasa bicara. Kau tidak boleh berkata kepada seorang manusia pun selama tiga hari berturut-turut.” (QS. Maryam: 10)

Zakaria as diperintahkan Tuhan untuk mensyukuri nikmat yang diterimanya dengan berpuasa bicara. Itulah juga nasihat kepada seorang suami yang istrinya sedang mengandung; belajarlah puasa bicara. Usahakan sesedikit mungkin berbicara. Insya Allah, jika selama istri kita mengandung, kita berpuasa bicara, maka Allah akan memberikan kepada kita seorang anak seperti Yahya yang cerdas, arif, berhati lembut dan suci, bertakwa kepada Allah swt, dan sangat berkhidmat kepada orang tuanya, tak pernah memaksakan kehendaknya. Itulah ganjaran kepada orang yang puasa bicara.

Puasa bicara adalah puasa tarekat. Hanya dengan puasa bicara, batin kita menjadi lebih tajam untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib, mendengarkan hati nurani. Ketika kita terlalu banyak bicara, kita menjadi tuli. Dalam peristiwa mikraj diceritakan ketika Nabi Muhammad saw isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, beliau melihat di pertengahan jalan ada seorang yang mengguntingi lidahnya berulang kali. Malaikat Jibril menjelaskan, “Itulah tukang-tukang ceramah yang suka memberikan nasihat kepada orang banyak tetapi ia tidak mempraktikkan apa yang ia khotbahkan.”