Senin, Agustus 16, 2010

"MENGGAPAI BENINGNYA HATI"

Keberuntungan memiliki hati yang bersih sepatut membuat diri kita berpikir keras tiap hari menjadikan kebeningan hati ini menjadi aset utama utk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat kita. Subhanallaah betapa kemudahan dan keindahan hidup akan senantiasa meliputi diri orang yg berhati bening ini. Karena itu mulai detik ini bulatkanlah tekad utk bisa menggapai susun pula program nyata utk mencapainya. Diantara program yg bisa kita lakukan utk menggapai hidup indah dan prestatif dgn bening hati adalah :

1. Ilmu. Carilah terus ilmu tentang hati keutamaan kebeningan hati kerugian kebusukan hati bagaimana perilaku dan tabiat hati serta bagaimana utk mensucikannya. Diantara ikhtiar yg bisa kita lakukan adalah dgn cara mendatangi majelis taklim membeli buku-buku yg mengkaji tentang kebeningan hati mendengarkan ceramah-ceramah berkaitan dgn ilmu hati baik dari kaset maupun langsung dari nara sumbernya. Dan juga dgn cara berguru langsung kepada orang yg sudah memahami ilmu hati ini dgn benar dan ia mempraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Harap dimaklumi ilmu hati yang disampaikan oleh orang yg sudah menjalani akan memiliki kekuatan ruhiah besar dalam mempengaruhi orang yg menuntut ilmu kepadanya. Oleh karena carilah ulama yg dgn gigih mengamalkan ilmu hati ini.

2. Riyadhah atau Melatih Diri. Seperti kata pepatah “alah bisa krn biasa”. Seseorang mampu melakukan sesuatu dgn optimal salah satu krn terlatih atau terbiasa melakukannya. Begitu pula upaya dalam membersihkan hati ini ternyata akan mampu dilakukan dgn optimal jikalau kita terus-menerus melakukan riyadhah . Adapun bentuk latihan diri yg dapat kita lakukan untuk menggapai bening hati ini adl Menilai kekurangan atau keburukan diri. Patut diketahui bahwa bagaimana mungkin kita akan mengubah diri kalau kita tak tahu apa-apa yg harus kita ubah bagaimana mungkin kita memperbaiki diri kalau kita tak tahu apa yg harus diperbaiki. Maka hal pertama yg harus kita lakukan adl dgn bersungguh-sungguh utk belajar jujur mengenal diri sendiri dgn cara Memiliki waktu khusus utk tafakur. Setiap ba’da shalat kita harus mulai berpikir; saya ini sombong atau tidak? Apakah saya ini riya atau tidak? Apakah saya ini orang takabur atau tidak? Apakah saya ini pendengki atau bukan? Belajarlah sekuat tenaga utk mengetahui diri ini sebenarnya. Kalau perlu buat catatan khusus tentang kekurangan-kekurangan diri kita {tentu saja tak perlu kita beberkan pada orang lain}. Ketahuilah bahwa kejujuran pada diri ini merupakan modal yg teramat penting sebagai langkah awal kita utk memperbaiki diri kita ini Memiliki partner. Kawan sejati yg memiliki komitmen utk saling mengkoreksi semata-mata utk kebaikan bersama yg memiliki komitmen utk saling mewangikan mengharumkan memajukan dan diantara menjadi cermin bagi satu yang lainnya. Tidak ada yg ditutup-tutupi. Tentu saja dgn niat dan cara yang benar jangan sampai malah saling membeberkan aib yg akhir terjerumus pada fitnah. Partner ini bisa istri suami adik kakak atau kawan-kawan lain yang memiliki tekad yg sama utk mensucikan diri. Buatlah prosedur yg baik jadwal berkala sehingga selain mendapatkan masukan yg berharga tentang diri ini dari partner kita kita juga bisa meni’mati proses ini secara wajar.

Mamfaatkan orang yg tak menyukai kita. Mengapa? Tiada lain krn orang yg membenci kita ternyata memiliki kesungguhan yg lbh dibanding orang yg lain dalam menilai memperhatikan mengamati khusus dalam hal kekurangan diri. Hadapi mereka dgn kepala dingin tenang tanpa sikap yg berlebihan. Anggaplah mereka sebagai aset karunia Allah yg perlu kita optimalkan keberadannya. Karena jadikan apapun yg mereka katakan apapun yg mereka lakukan menjadi bahan perenungan bahan utk ditafakuri bahan utk dimaafkan dan bahan utk berlapang hati dgn membalas justru oleh aneka kebaikan. Sungguh tak pernah rugi orang lain berbuat jelek kepada diri kita. Kerugian adalah ketika kita berbuat kejelekkan kepada orang lan.

Tafakuri kejadian yg ada di sekitar kita.

Kejadian di negara tingkah polah para pengelola negara akhlak pipmpinan negara atau tokoh apapun dan siapa pun di negeri ini. Begitu banyak yg dapat kita pelajari dan tafakuri dari mereka baik dalam hal kebaikan ataupun kejelekkan/kesalahan . Selain itu dari orang-orang yg ada di sekitar kita seperti teman tetangga atau tamu yg mereka itu merupakan bahan utk ditafakuri. Mana yg menyentuh hati kita menaruh rasa hormat kagum kepada mereka. Mana yg akan melukai hati mendera perasaan mencabik qalbu krn itu juga bisa jadi bahan contoh bahan perhatian lalu tanyalah pada diri kita mirip yg mana? Tidak usah kita mencemooh orang lain tapi tafakuri perilaku orang lain tersebut dan cocokkan dengan keadaan kita. Ubahlah sesuatu yg dianggap melukai seperti yg kita rasakan kepada sesuatu yg menyenangkan. Sesuatu yg dianggap mengagumkan kepada perilaku kita spereti yg kita kagumi tersebut. Mudah-mudahan dgn riyadhah tahap awal ini kita mulai mengenal siapa sebenar diri kita?

Tausyiyah Aa Gym : Koran Kecil MQ EDISI 06/TH.1/2001

Tidak ada komentar: