Selasa, Agustus 10, 2010

"PESAN KEMANUSIAAN DI BULAN RAMADHAN"

Hampir dipastikan bulan Ramadhan akan jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010, atau 1 Ramadhan 1431 H, walaupun sebagian Umat Islam kita, seperti jamaah Naqsabandiyah di Sumatera Barat// //sudah mulai melaksanakan ibadah Puasa Senin 9 Agustus 2010. Bulan Ramadhan, adalah / sebuah bulan yang oleh Rasulullah SAW disebagai bulan penuh rahmat dan ampunan. Karena setiap orang beriman seluruh doa’ pengampunannya akan dimaafkan dan diampuni segala dosa-dosanya sebelumnya.

Pada bulan Ramadhan ini sekitar 1,6 miliar Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa, yaitu menahan untuk tidak makan, minum dan berhubungan badan, dengan tujuan agar mereka menjadi orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an al-Baqarah: 183, yang artinya:

‘’Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa’’.

Kewajiban melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini oleh Umat Islam dimaknai sebagai medium penyucian diri dari segala kesalahan dan kekhilafan yang telah pernah kita lakukan sebelumnya. Maka, tidak heran pada bulan Ramadhan ini, kita, baik dari golongan orang miskin, pegawai, buruh, orang kaya dari berbagai profesi, mulai dari artis, tokoh, pejabat negara, sampai orang biasa mulai ramai-ramai melakukan Sholat Taraweh bersama-sama di Masjid-Masjid, Surau-surau atau Musholla, serta meningkatkan ibadah, selain Sholat, juga banyak berbuat baik, seperti banyak menderma, untuk kaum Dhuafa, anak yatim dan orang miskin, baik tetangga kita, lingkungan kita, maupun yang kita temui di jalan-jalan.

Namun pertanyaannya, apakah semua ritualitas dan symbol-simbol keagamaan yang selama ini hampir selalui menyertai datangnya bulan Ramadhan tersebut telah memiliki dampak lebih lanjut bagi penguatan moralitas bermasyarakat dan berbangsa ?. Atau dengan kata lain, apakah ibadah
puasa setiap tahun kita laksanakan ini telah betul-betul bermakna bagi pembentukan integritas pribadi umat Islam ?. Disinilah letak pentingnya menggali pesan kemanusiaan dari ajaran puasa. Karena puasa pada satu sisi memang merupakan ibadah ritual yang wajib dilaksanakan oleh Umat Islam setiap datangnya bulan Ramadhan, namun pada saat bersamaan , puasa juga harus memiliki dampak positif terhadap eksistensi kehidupan Umat Islam, bukan saja di akhirat melainkan juga di dunia, karena puasa pada dasarnya bertujuan membentuk manusia-manusia bertakwa.

Apabila orang bertakwa kepada Tuhan, maka implikasinya adalah bersikap adil terhadap sesama manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surah Al-Maidah ayat 8; yang artinya:

‘’Janganlah karena kebencian kamu terhadap suatu kaum menjadikan dirimu tidak berlaku adil’’.

Dengan demikian, dalam konteks sosial kemasyarakatan saat ini, konsep taqwa tidak lagi berarti takut, melainkan bagaimana ketakutan kepada Allah tersebut mampu mendorong seseorang untuk berlaku adil dan berbelas kasih antar sesama. Apalah artinya ketaqwaan seseorang yang hanya
diwujudkan dengan khusuknya ibadah dalam keheningan malam, sementara kondisi sosial sekitarnya menuntut perubahan ke arah yang lebih baik. Apalah artinya ketakwaan seseorang yang diwujudkan dengan rutinnya puasa setiap datang bulan Ramadhan, sementara perilakunya tetap tidak bermoral.

Dalam hal ini bahkan Nabi Muhammad Rasulullah SAW pernah bersabda ‘’.Berapa banyak orang yang berpuasa, sementara dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tersebut, kecuali lapar dan dahaga.’’. Ini artinya bahwa puasa yang hanya dimaknai sebagai menahan lapar, haus dan hasrat untuk berhubungan badan adalah puasa yang oleh Rasullullah dikatakan sia-sia.

Tidak ada komentar: