Bismillaahir rohmanir rohiim Assalamu’alaykum warohmatullaahi wa barokaatuh,
Saudara-saudariku tercinta yang menghendaki keselamatan dunia dan akhirat… Sungguh aku tidak terlalu khawatir kepada saudara-saudaraku yang ikhwan. Namun yang sangat aku khawatirkan adalah KESIAPAN MENTAL (keimanan) dari saudari-saudariku yang akhwat, mulai dari yang masih gadis apalagi yang sudah menikah. Yaitu ketika mereka harus menghadapi betapa JAHAT & BERBAHAYANYA PERANAN IMAJINASI dari keberadaan media komunikasi. Sebutlah, apakah itu Internet, Blackberry dan Celullar, Radio Communication dan Entertainment, dan lain sebagainya. Wallahi, apapun alasannya, maka hindarilah berkhalwat DENGAN SIAPAPUN, atau sekadar curhat-curhatan tak penting itu. Terutama ketika dirinya sedang menggunakan media komunikasi yang terdapat peranan imajinasi sebagai kekuatannya! Bukankah kita tidak akan pernah lupa kepada peringatan Allah ta’ala yang mengatakan, “…Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya...” (QS. an-Nuur {24}:31).
Dari ayat ini sangat jelas bahwa Allah ta’ala mewajibkan setiap muslimah menutup auratnya. Demikian pula halnya agar mereka TIDAK MENCERITAKAN aib suaminya, berkhalwat dengan yang bukan muhrimnya, berghibah, atau melakukan fitnah disana—sini. Sungguh bahwa semua itu juga termasuk AURAT yang harus dijaga dengan penuh RASA TAKUT, sabar, serta ikhlas karena mengharap ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala. Jika demikian, sami’na wa atho’na-lah kepada perintah-Nya, yang dengan TEGAS mengatakan; JANGAN MENDEKATI ZINA…!!! “Janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Israa’ {17}:32). Begitu pula bagi pembawa FITNAH, maka dapat dipastikan dirinya akan celaka, sebagaimana diterangkan oleh Allah ta’ala pada surah Al-Lahab {111} ayat 1-5. “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, *pembawa kayu bakar*. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” Keterangan : *Pembawa kayu bakar* dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah.
Adapun bentuk FITNAH itu, biasanya bermula dari gagalnya seorang hamba mengelola aqal dan nafsunya. Sebab kepada setiap ikhwan dan akhwat itu, Allah ta'ala telah mengaruniakan ‘chip’ NAFSU bagi masing-masingnya. Dari nafsu ini, terdapat unsur-unsur kecil yang dapat menjadi besar, dan sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik dan benar, yakni; "keingintahuan, genit bin centil, atau iseng yang semula di anggap sebagai main-main..." Maka dari sekarang juga, PERINTAHKAN DIRI untuk melakukan PENGEKANGAN terhadap unsur-unsur kecil itu. Jadi afwan, bukan di antisipasi lewat (sekadar) gambar 'headshot' yang di jaga; padahal unsur-unsur berbahaya itu tetap di manja dalam hati. Sehingganya, antisipasi melalui tampilan gambar, (mungkin) akan jadi percuma saja... Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. ar-Ra’d {13}:11).