Senin, September 06, 2010

"FENOMENA AKHIR RAMADHAN"

Ini Fakta.
Menjelang akhir Ramadhan yang begitu menjanjikan kebahagiaan, justru masjid-masjid sepi. Jumlah barisan peserta shalat tarawih dan witir semakin ada kemajuan, maksudnya shaf nya semakin maju... hehehe. Di rumah-rumah yang semula ramai orang mengaji atau menghafal Al Quran, tidak ada lagi. Kok kelihatannya aktivitas peribadatan tidak semarak lagi dibanding awal Ramadhan.

Tak hanya itu, intensitas aktivitas sosial yang mengiringi tiap langkah muslim di masa Ramadhan malah menurun. Padahal, Ramadhan adalah bulan berbagi. Momentum bagi kita untuk membantu saudara-saudara kita yang masih belum mampu. Dan di akhir Ramadhan, seyogyanya meningkatkan segala kegiatan amalan seperti ajaran Al Quran dan Al Hadist.

Faktanya, di penghujung Ramadhan kita lebih terjebak dalam sikap-sikap keduaniawiaan. Lihat saja, pertokoan, mall, pusat perbelanjaan bahkan butik, tak pernah sepi. Pengunjungnyapun selalu penuh. Satu pulang, seribu yang antri. Antrian mobil yang ingin memasuki area perbelanjaan, begitu panjangnya. Seakan tak putus-putus. Masya Allah. Alhasil, peserta itikaf di mesjid, surau, langgar ataupun musholla, jadi sepi. Kegiatan membaca ataupun tilawah Qur’an, bubar. Semuanya tersedot belenggu nafsu duniawi.

Mari kita perbaiki. Di akhir Ramadhan ini, kita harus lebih ikhlas untuk melepas duniawi. Kita harus bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah SWT. Mari kita habiskan waktu kita untuk bersimbuh, bersujud. Kalau mau menjadi pemenangnya. Amien

Tidak ada komentar: