Secara umum kesabaran ditujukan kepada setiap manusia, karena dialah satu-satunya makhluk Allah yang dianugerahi akal dan selalu dibebani ujian serta cobaan.
Imam Al-Ghazali pernah berkata, "Sabar merupakan ciri khas manusia dan tidak dipunyai oleh hewan karena kekurangan-kekurangannya, dan tidak pula oleh malaikat karena kesempurnaannya.”
Secara khusus kesabaran ditujukan kepada orang-orang beriman, karena mereka akan menghadapi tantangan, gangguan, ujian serta cobaan jiwa dan harta benda.
Adanya cobaan bagi orang yang beriman merupakan suatu kepastian yang mengandung tujuan dan hikmah, yaitu: untuk membersihkan barisan mukminin dari kaum munafik (QS. 3: 179, 29 :1O-11, 22: 11).
Ujian yang dihadapi para juru dakwah (baca; da'i) merupakan penegasan dan penyaringan terhadap tingkatan kaum beriman dan menyisihkan yang buruk seperti menyisihkan karat dari besi. Mendidik orang yang beriman dan menjernihkan hati mereka (QS. 3: 140-142, 3: 154)
Meningkatkan kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah. Allah SWT meninggikan derajat mereka, melipatgandakan pahala, paling tidak menghapus dosa-dosa mereka.
"Tidaklah seorang muslim karena kesedihan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan dari yang merasuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah meengampuni dosa-dosanya" (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar